Jangan Selalu Melihat Ke Atas

| 5 Jun 2012
Hai, halo, selamat malam, bumi, antariksa dan seisinya.
Jarang-jarang nih aku ngepost malam-malam.
Jujur harusnya ini buka laptop buat ngerjain revisi Chapter I - III skripxxku. Cuma karena kayaknya isu penyatuan zona waktu di Indonesia masih belum menemukan titik temu, jadi revisi skripxx ku tunda dulu #ApaDeh #Abaikan

Nah, kalo km baca judul post kali ini, pasti mikirnya kalo pembahasan kali ini bakal berkisar tentang curahan hati seekor babi, sekali lagi BABI, yang emang ditakdirkan buat ga bisa nengokin kepalanya ke atas.
Tapi itu salah besar, Saudara-Saudara.
Karena post malam ini malah bakal ngomongin tentang hal yang (ku rasa) penting.

Jangan selalu melihat ke atas...
Kalimat ini maksudnya adalah jangan selalu iri sama orang yang berada di atas kita.
Oh okay, aku lurusin dulu nih ya, "di atas" di sini bukan berarti di atas loteng, di atas genteng, apalagi di atas punggung banteng. Tapi maksudnya adalah orang yang taraf hidupnya lebih tinggi di banding km, sebut aja LEBIH KAYA DAN BERDUIT dibanding km.

Diakui ato ga, kadang kita selalu pengen punya barang-barang yang mereka punya. Sepatu, baju, tas, perhiasan, asesoris ("Accessories, Nda" -.- | "Asesoris. Ejaan Indonesia ini. Lu orang mana sih? Sewot aja" :p), pokoknya semua yang mereka punya, km juga pengen punya.
Sampe kadang km rela kerja, whether it is part time ato bahkan full time cuma buat dapat duit yang ujung-ujungnya bakal km pake buat beli barang-barang untuk nyaingin warga masyarakat yang ada di atas km itu.

But, sorry to say, cara berpikir kayak gini tuh benar-benar cara berpikir yang BODOH.
Well, kerja emang perlu motivasi supaya kerjaan km hasilnya memuaskan. Tapi ga kayak gini juga kali (baca dengan nada ala Ozan "Sketsa")

Nah, coba balik lagi deh ke keadaan hidup km sendiri. Taraf hidup km udah jelas beda sama mereka yang bisa beli ini itu kapan aja mereka mau itu. Dengan beli barang-barang yang sama kayak yang mereka punya, itu ga akan ngubah taraf hidup km. Oke lah mungkin km bisa berkamuflase di depan orang-orang supaya ngeliat kalo km tuh bagian dari orang-orang elit dengan barang-barang yang km punya. But, sadar deh, itu gunanya apa?
Toh kenyataannya ga akan ngubah taraf hidupmu juga kan?

Jadi ada baiknya stop buat selalu melihat ke atas.
Stop bergaya hidup mewah.
Akan lebih baik kalo gaji yang km dapat dari kerja (ato mungkin juga dari uang saku dari orang tua km) itu km tabung and km pergunakan secara bijak. Dalam kata lain, pakelah seperlunya, sekali lagi SEPERLUNYA.
Cz dengan cara ini, km sadari atopun ga, one day mungkin aja bakal bisa ngubah taraf hidup km. Pikir aja, kalo km uda pinter nabung terus bijak dalam make uang yang km punya, tentu aja km bakal punya (yah katakanlah) kekayaan dari hasil keringatmu sendiri (ato hasil keringat orang tua).

Terus kalo udah kaya gitu, artinya boleh dong beli ini itu? Kan uda ningkat tuh taraf hidupnya B-)

YA GA LAH...
Guys, jangan pernah lupa kalo kata "PRIORITAS" itu ada. Walopun uda punya uang banyak, taraf hidup uda makin meningkat, bukan berarti km bisa hambur-hamburin lagi dong. Prioritasin selalu buat hal yang lebih penting, BUAT HAL-HAL YANG BENAR-BENAR KM PERLUIN, BUKAN UNTUK HAL-HAL YANG KM INGINKAN.

One more thing, kekayaan dalam bentuk materi itu bukan satu hal yang abadi, sama persis kayak sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui di Indonesia, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam  yang mungkin akan habis suatu saat nanti sehingga harga BBM jelas bakal naik ratusan kali lipat, and mahasiswa bakal berubah profesi sebagai tukang demo anarkis di depan istana negara (lagi) #ApaBanget #Lupakan
It means one day kekayaan yang km punya itu bisa habis. So, kalo setelah ngerasa punya banyak uang km malah pake buat foya-foya, maka yakinlah, Anak Muda...suatu saat kau akan kembali kepada kemiskinan. WASPADALAH.. WASPADALAH !!

Sekian #IndaBijak malam ini.
Sampai jumpa di post selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar


Penguin Grumpy Mad Kawaii
 

Copyright © 2010 It's Inda Blogger Template by Dzignine